Wednesday, November 12, 2008

Maaf Sobat, (ku hanya bisa tertawa)


Kau sejenak tertawan,
di hijau ranggas ilalang..
tak peduli perih besatan dedaunnya.
kau sejenak tertawan,
di buaian angin padang...
tak peduli terik sengat mentarinya.
Ah...dunia terasa dekat dengan surga
(sempat kudengar senyum igaumu...
diantara selaksa nasehatku!!)



kini..
ku hanya bisa tertawakan tangismu
ketika tlah tercarut marut kulitmu...
ketika tlah terbakar hangus tubuhmu...
ku hanya bisa tertawa...
(maaf, sobat) ku hanya bisa tertawa..
karena tak bisa lagi menolongmu...

(Hei Sobat, kadang, kita tak perlu menangis bersama....)

3 Comments:

At 11:48 AM, Blogger Dwi Tulus Panewun said...

kekuatan..
bisa terhempas dalam buai tangisan
makna sahabat dalam sebuah perencanaan
kadang....
kita terluka akan lara sang kawan
namun kita tak perdaya
memberikan sapa untuknya...

 
At 8:49 AM, Blogger Pecinta Syair said...

This comment has been removed by the author.

 
At 9:28 AM, Blogger Pecinta Syair said...

jika senyum bisa menawarkan dahaga, untuk seorang sahabat yang kehilangan, maka tersenyumlah.

semoga itu dapat mencerahkan halimun yang membekap kalbu.

(anyway, aku masukkan web ini dalam daftar link-ku ya....sesama penyair memang mesti berbagi)

dan kupindahkan blog-ku ke :
http://pojok-puisi.blogspot.com

 

Post a Comment

<< Home